BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR (SD) ADA PERMAINAN ATAU GAME MATEMATIKA YANG DAPAT DITERAPKAN UNTUK KELAS 3-5 AGAR PELAJARAN MATEMATIKA TIDAK MEMBOSANKAN. LIHAT GAMENYA DI MATH GAMES

Selasa, 28 Februari 2017

Pembahasan Simulasi Ujian Nasional Matematika 2017 Paket 01

Pembahasan Simulasi Ujian Nasional Matematika 2017 Paket 01

Pembahasan simulasi Ujian Nasional Matematika 2017 paket 01 ini di rasa sangat perlu karena mengingat masih ada dua paket soal lagi sebelum menghadapi ujian nasional dan tentunya memperbanyak referensi pembahasan soal matematika bagi adik-adik yang saat ini duduk di kelas IX SMP menjelang menghadapi Ujian Nasional (UN). Berikut ini penulis sajikan pembahasan simulasi Ujian Nasional matematika paket 01.

Silahkan download filenya pada link berikut ini.
Untuk selengkapnya silahkan hubungi GuruMath Offline, beritahu kami melalui halaman GuruMath Offline di facebook.

Terima kasih atas kunjungan anda.

Minggu, 26 Februari 2017

Keistimewaan Pada Perkalian 6

Keistimewaan Pada Perkalian 6 - Judul artikel ini tidak biasa karena kebanyakan orang memposting/menampilkan keistimewaan pada perkalian 5 dan 9. Ada banyak keistimewaan-keistimewaan atau keunikan-keunikan dalam berbagai operasi dalam matematika, tidak terkecuali yang penulis sampaikan pada artikel ini. Nah, pada artikel kali ini penulis akan menunjukkan keistimewaan pada perkalian 6 kepada para pembaca sekalian.

Perhatikan baik-baik angka pada hasil perkalian 6 dengan bilangan genap yang kurang dari 10 berikut ini.

6 x 2 = 12
6 x 4 = 24
6 x 6 = 36 dan
6 x 8 = 48

Setelah anda memperhatikannya, mungkin ada yang berfikir bahwa keistimewaan yang dimaksud adalah urutan angka pada nilai puluhan hasilnya atau bilangan genap pada satuannya.....,,,
Jawabannya bukan itu.....!

Keistimewaannya adalah coba anda perhatikan baik-baik nilai satuan pada hasilnya, pasti tetap sama dengan bilangan genap yang dikalikan dengan 6, sedangkan angka puluhannya adalah setengahnya atau separuhnya dari angka satuannya tersebut. Sebagai catatan, bahwa keistimewaan ini hanya berlaku pada perkalian 6 dengan bilangan genap yang kurang dari 10 saja.

Demikianlah artikel tentang "Keistimewaan Pada Perkalian 6" ini. Semoga menjadi wawasan bagi kita.

Baca juga : Keunikan pada Operasi Matematika

Jumat, 24 Februari 2017

Persentase Keberhasilan Belajar Berdasarkan Cara Belajar

Persentase Keberhasilan Belajar Berdasarkan Cara Belajar - Keberhasilan belajar seseorang pada dasarnya ditentukan oleh bagaimana cara ia belajar atau cara yang ia lakukan agar mengetahui dan memahami apa yang ia pelajari. Misalkan saja seseorang yang ingin tahu mengerdarai sepeda motor, jika ia hanya bertanya-tanya atau mempelajari teori cara mengendarai sepeda motor saja tanpa praktek langsung, maka sampai kapanpun ia tidak akan dapat mengendarai sepeda motor. Agar dapat mengendarai sepeda motor, seseorang harus tau hal-hal yang berkaitan dengan cara mengendara dan melakukan praktek langsung mengendarai baik secara sendiri atau didampingi. Dengan praktek langsung tersebut seseorang akan memperoleh pengalaman (experience) tentang cara mengendarai sepeda motor sehingga akan lebih mudah mengerti cara mengendarainya.

Persentase keberhasilan belajar berdasarkan cara belajar yang penulis sampaikan disini adalah persentase keberhasilan belajar yang di ungkapkan oleh Willian Glasser. William Glasser adalah seorang psikiater asal Amerika. Ia menuliskan persentase keberhasilan belajar seperti pada catatannya yang tampak pada foto di atas. Menurut William, jika kita hanya membaca saja maka keberhasilan belajarnya hanya 10%, selanjutnya ia mengatakan bahwa kita belajar 20% dari apa yang kita dengarkan, kita belajar 30% dari apa yang kita lihat, kita belajar 50% dari apa yang kita lihat dan kita dengar, kita belajar 70% dari apa yang kita diskusikan/kita bicarakan, kita belajar 80% dari pengalaman kita atau dari apa yang memberikan pengalaman bagi kita, dan kita belajar 95% dari apa yang kita ajarkan kepada orang lain.

Dalam pembelajaran matematika, persentase keberhasilan belajar yang diungkapkan oleh William Glasser tersebut sangat cocok. Dalam hal ini penulis sering menyampaikan kepada siswa bahwa belajar matematika tidak bisa tanpa latihan mengerjakan soal, tidak bisa hanya dengan membaca kembali catatan-catatan yang diperoleh dari sekolah. Hal ini tentunya sesuai dengan kecilnya persentase keberhasilan belajar jika hanya dengan membaca saja, yakni hanya 10% seperti yang diungkapkan William. Jika pola belajar siswa hanya mendengarkan saja pada saat gurunya menjelaskan di depan kelas, maka tingkat keberhasilan belajarnya hanya 20%. Hal ini disebabkan karena tidak mungkin semua yang dijelaskan atau disampaikan oleh gurunya mampu direkam secara sempurna oleh siswa. Dapat dipastikan bahwa ada saja penjelasan-penjelasan yang disampaikan itu yang terlupakan oleh siswa. Sehingga jika hanya mengandalkan dari mendengarkan saja hasil belajar tidak akan dapat maksimal.

Berdasarkan catatan persentase keberhasilan belajar yang ditulis oleh William Glasser tersebut, dapat diketahui bahwa belajar dengan berdiskusi dengan teman itu cukup signifikan untuk memperoleh hasil belajar yang baik. Dalam pembelajaran matematika hal ini memang sangat penting mengingat tidak semua siswa mempunyai kemampuan daya serap yang tinggi dalam pelajaran matematika. Dengan berdiskusi, siswa yang kurang mampu menyerap penjelasan guru di sekolah, akan menjadi mampu menyerap jika ia berdiskusi dengan temannya yang memiliki daya serap baik dalam pembelajaran matematika. Dengan demikian, dengan cara berdiskusi cukup baik untuk memberikan hasil belajar yang baik dalam pembelajaran matematika.

Selanjutnya William mengatakan bahwa kita belajar 80% dari pengalaman kita. Hal ini bermakna bahwa dengan adanya pengalaman yang kita peroleh dalam belajar, itu sangat baik untuk memberikan hasil yang maksimal dari apa yang kita pelajari. Dalam pembelajaran matematika, pengalaman belajar yang dimaksud adalah pengalaman menyelesaikan soal-soal dari latihan soal yang kita lakukan. Tanpa latihan mengerjakan soal, tidak akan ada pengalaman belajar yang kita peroleh dalam belajar matematika. Rumus-rumus ataupun persamaan-persamaan dalam matematika sebenarnya tidaklah perlu dihafalkan seperti kita menghafal nama-nama ilmiah dalam pelajaran IPA. Rumus-rumus atau persamaan-persamaan itu akan dapat dengan mudah kita ingat dengan sering menggunakan rumus atau persamaan tersebut dalam latihan soal. Dengan demikian, belajar matematika dengan cara memperbanyak latihan soal akan memberikan pengalaman bagi kita dalam menyelesaikan berbagai model soal matematika sehingga tingkat keberhasilan belajar dengan cara yang demikian akan memberikan hasil yang baik sekali.

Terakhir yang diungkapkan oleh William Glasser adalah kita belajar 95% dari apa yang kita ajarkan kepada orang lain. Hal ini tidak berarti kita harus menjadi seorang guru, karena yang mengajarkan itu tidaklah harus hanya dilakukan oleh seorang guru. Siapa saja dapat mengajarkan sesuatu pengetahuan kepada orang lain dengan catatan bahwa ia memang menguasai tentang apa yang diajarkannya. Dalam pembelajaran matematika, pembelajaran dengan tutor sebaya sangat cocok dengan apa yang diungkapkan oleh Willian tersebut. Hal yang serupa juga sering penulis sampaikan kepada peserta didik bahwa dengan kalian mengajari teman-teman kalian itu akan membuat kalian menjadi lebih memahami dengan apa yang kalian ajarkan kepada teman-teman kalian. Hal ini sudah terbukti dengan salah seorang peserta didik saya yang sering saya minta mengajari temannya, ia menjadi bertambah pandai dalam matematika meskipun pada awalnya ia tidak begitu menyukai pelajaran matematika pada saat penulis mulai mengajar di sekolah tempat ia bersekolah. Hal ini membuktikan bahwa dengan mengajarkan apa yang kita bisa kepada orang lain akan sangat berarti bagi kita sendiri karena dengan demikian kita akan menjadi lebih memahami apa yang kita ajarkan kepada orang lain. Dengan demikian cara belajar yang seperti  ini akan sangat baik untuk memberikan hasil yang maksimal dalam pembelajaran matematika.

Demikianlah artikel tentang “Persentase Keberhasilan Belajar Berdasarkan Cara Belajar” ini. Semoga bermanfaat bagi pembaca.

Selasa, 21 Februari 2017

Syarat-syarat Segitiga Tumpul

Syarat-syarat segitiga tumpul adalah sebagai berikut:
  • Jumlah 2 sisi terpendek lebih dari sisi terpanjang. Ini merupakan syarat mutlak untuk bisa terbentuknya suatu segitiga. Semua segitiga, syarat utamanya adalah ini.
  • Ada salah satu sudut yang besarnya lebih dari 90°
  • Jumlah kuadrat 2 sisi terpendek kurang dari kuadrat sisi terpanjang. Syarat ini terdapat dalam teorema Phytagoras.
Perhatikan bukti melalui contoh berikut, bahwa jumlah kuadrat 2 sisi terpendek kurang dari kuadrat sisi terpanjang.

Dua sisi terpendek dari gambar tersebut ukurannya 6 cm dan 8 cm, sedangkan sisi terpanjangnya 12 cm.
Jumlah kuadrat 2 sisi terpendeknya adalah sebagai berikut.
62 + 82 = 36 + 64 = 100
Sedangkan kuadrat sisi terpanjangnya adalah sebagai berikut.
122 = 144
Berdasarkan hasil tersebut, maka jelas terlihat bahwa jumlah kuadrat 2 sisi terpendek kurang dari kuadrat sisi terpanjang.

Demikianlah artikel tentang "Syarat-syarat Segitiga Tumpul" kali ini. Semoga bermanfaat.
Sumber inspirasi: lihat disini

Senin, 20 Februari 2017

Keunikan pada Operasi Matematika

Keunikan pada Operasi Matematika sering kali kita jumpai. Sekarang perhatikan keunikan pada operasi matematika berikut ini.

                1 x 8 + 1 = 9
              12 x 8 + 2 = 98
            123 x 8 + 3 = 987
          1234 x 8 + 4 = 9876
        12345 x 8 + 5 = 98765
      123456 x 8 + 6 = 987654
    1234567 x 8 + 7 = 9876543
  12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321


                            1 x 1 = 1
                         11 x 11 = 121
                     111 x 111 = 12321
                  1111 x 1111 = 1234321
              11111 x 11111 = 123454321
           111111 x 111111 = 12345654321
       1111111 x 1111111 = 1234567654321
    11111111 x 11111111 = 123456787654321
111111111 x 111111111 = 12345678987654321


Pada model yang pertama (atas),  bilangan yang berurutan mulai dari 1 jika dikalikan dengan 8 dan ditambahkan dengan bilangan yang berurutan juga, maka akan menghasilkan bilangan yang berurutan pula.

Pada model yang kedua (bawah), perkalian bilangan angka 1 ternyata menghasilkan pola bilangan yang simetris. Itulah dua contoh keunikan pada operasi matematika dengan angka-angka tertentu. Keunikan-keunikan pada operasi matematika lainnya dapat anda lihat disini.

Sabtu, 18 Februari 2017

Soal Matematika untuk Menyatakan Cinta

Soal Matematika untuk Menyatakan Cinta - Ternyata soal matematika pada materi aljabar yang cukup membingungkan bagi siswa dapat digunakan untuk menyatakan cinta. Berikut ini soal tentang pertidaksamaan linier pada materi aljabar.

9x - 7i > 3(3x - 7u)

Penyelesaian dari soal tersebut seperti pada gambar berikut.
















Sumber: https://lh4.googleusercontent.com

Jumat, 17 Februari 2017

Tips Untuk Belajar Matematika By Mrs. E

Tips Untuk Belajar Matematika By Mrs. E - Belajar matematika tidaklah cukup hanya dengan membuka kembali catatan materi dan contoh soal yang diperoleh dari sekolah. Dalam prakteknya penulis biasanya selalu menekankan kepada siswa untuk selalu latihan soal di rumah dengan mengerjakan kembali soal-soal yang telah dibahas, jika telah lancar untuk soal yang telah dibahas, barulah mencoba soal-soal lain yang masih berkaitan dengan contoh soal materi yang telah dijelaskan.

Pada postingan ini, penulis menyampaikan saja tips untuk belajar matematika oleh Mrs. E yang ditulisnya dalam sebuah catatan dan dipublikasikan melalui website miliknya, yakni http://www.mrseteachesmath.com. Berdasarkan profilnya, namanya Mrs. Karrie yang merupakan salah satu guru matematika di sekolah menengah.

Berikut ini adalah 7 tips untuk belajar matematika oleh Mrs. E :

Pertama
Pergi ke kelas. Berkaitan dengan ini, Mrs. E mengatakan bahwa jika kamu tidak hadir (absen), maka segera selesaikan tugas-tugasmu (tugas sekolahmu)

Kedua
Bertanya dan dengarkan ketika yang lain bertanya. Ia mengatakan ini sangat penting sekali. Dalam praktek mengajar, penulis juga selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Penulis mengatakan: "tanyakanlah apa yang anda kurang pahami, jangan diam saja, karena saya tidak bisa membantu memecahkan masalah anda yang berkaitan dengan matematika jika anda tidak menyampaikannya kepada saya".

Ketiga
Ulangi secara rutin. Percayalah bahwa 10-20 menit sehari mengulangi pelajaran secara rutin itu akan mengalahkan belajar yang diporsir selama 3 jam tetapi tidak rutin.

Keempat
Lihat kembali/pelajarilah kembali catatan anda sebelum mulai mengerjakan PR. Dalam prakteknya penulis juga selalu menyarankan hal seperti ini kepada siswa, dan meminta siswa supaya jangan menunda-nunda untuk mengerjakan PR. Segera kerjakan pada hari saat PR itu diberikan agar tidak lupa dengan penjelasan materi yang baru disampaikan guru.

Kelima
Tunjukkan semua tugas-tugasmu dan cek kemabli pekerjaanmu itu. Mengembangkan kebiasaan baik selama latihan/praktek akan membantu anda dalam tes dan kuis.

Keenam
Latihan, latihan, latihan. Ini bagian yang sangat penting. Kerjakan kembali masalah PR dan kerjakan kembali masalah-masalah yang ada dalam catatanmu. Tutuplah jawabannya dan ujilah dirimu sendiri. Hal ini persis seperti yang penulis sampaikan kepada siswa.

Ketujuh
Buatlah deretan konsep-konsep penting dan rumus-rumus. Jelaskan kembali konsep matematika dengan kata-katamu sendiri, dan lihat kembali lisnya sehingga kamu dapat mengingat apa yang benar-benar penting.


Demikianlah 7 tips untuk belajar matematika yang diungkapkan oleh Mrs. E. (Sumber)
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca.

Selasa, 14 Februari 2017

Menyelesaikan Operasi Pecahan dengan Model Kupu-kupu

Menyelesaikan Operasi Pecahan dengan Model Kupu-kupu - Materi pecahan diajarkan sejak sekolah dasar. Pada jenjang sekolah menengah pertama, materi pecahan kembali diajarkan, namun dengan penekanan pada penyelesaian masalah, seharusnya tidak lagi pada dasar-dasar konsep pecahan. Namun pada kenyataannya, masih banyak siswa sekolah menengah pertama yang masih belum mampu menyederhanakan pecahan, belum mampu menyamakan penyebut pecahan untuk meyelesaikan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, bahkan lebih parahnya lagi ada siswa yang tidak tahu mana penyebut dan mana pembilang.

Menyelesaikan operasi pecahan, khususnya untuk operasi penjumlahan dan pengurangan dengan penyebut yang tidak sama, tentunya baru dapat dilakukan jika penyebutnya telah disamakan. Untuk menyamakan penyebut dua pecahan atau lebih, dapat dilakukan dengan mencari KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) dari penyebut-penyebutnya. Untuk mencari KPK dapat dilakukan dengan kelipatan berurutan atau dengan faktorisasi prima. Menentukan KPK ini sering menjadi kendala bagi siswa SMP karena telah lupa bagaimana caranya mencari KPK. Dengan demikian, menyamakan penyebut pecahan dengan mencari KPKnya bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.

Pada postingan ini Guru Math Offline mencoba memberikan cara pemecahan masalah menyelesaikan operasi pecahan dengan model Kupu-kupu. Teknik dengan model kupu-kupu ini sebenarnya sama saja dengan istilah kali silang yang biasa digunakan guru-guru SD agar siswa dapat cepat menyelesaikan operasi penjumlahan dan pengurangan yang penyebutnya tidak sama. Hanya saja, dalam model Kupu-kupu ini, teknik kali silangnya disajikan dengan cara yang lebih menarik sehingga akan lebih mudah diingat oleh siswa. Sesuai dengan namanya, model kupu-kupu, maka pada teknik ini, menyelesaikan operasi pecahan dengan kali silang digambarkan menyerupai kupu-kupu, seperti gambar berikut ini.


Semoga teman-teman guru SD menjadi terinspirasi menggunakan teknik ini agar pembelajaran matematika untuk materi pecahan lebih menarik dan tentunya diharapkan meningkatkan motivasi belajar siswa karena siswa akan lebih mudah untuk mengingatnya. Dan bagi adik-adik yang duduk di kelas VII SMP juga dapat menggunakan teknik ini untuk mengingat kembali materi menyelesaikan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan di Sekolah Dasarnya.

Sekian artikel ini, semoga bermanfaat.
Sumber inspirasi: lihat disini

Minggu, 12 Februari 2017

Membuktikan Hasil Kali Bilangan Negatif-Positif secara Sederhana

Membuktikan Hasil Kali Bilangan Negatif-Positif secara Sederhana. Sesuai dengan judulnya maka pada postingan ini guru math offline akan coba membuktikan hasil kali bilangan negatif-positif secara sederhana dengan menggunakan kalkulator.

Bagi adik-adik yang masih SD ataupun SMP yang sudah lupa dengan materi ini, silahkan siapkan kalkulator kalian karena kita akan bersama-sama melakukan kegiatan untuk membuktikan hasil kali bilangan negatif-positif. 

Kegiatan 1.
Membuktikan hasil kali bilangan Positif dengan Bilangan Positif. Dengan menggunakan kalkulator, hitunglah hasil kali bilangan berikut:

5 x 8 = ...
12 x 7 = ...

Kegiatan 2.
Membuktikan hasil kali bilangan Positif dengan bilangan Negatif. Dengan menggunakan kalkulator, hitunglah hasil kali bilangan berikut:

7 x (-6) = ...
21 x (-8) = ...

Kegiatan 3.
Membuktikan hasil kali bilangan Negatif dengan bilangan Positif. Dengan menggunakan kalkulator, hitunglah hasil kali bilangan berikut:

-7 x 9 = ...
-11 x 15 = ...
 
Kegiatan 4.
Membuktikan hasil kali bilangan Negatif dengan bilangan Negatif. Dengan menggunakan kalkulator, hitunglah hasil kali bilangan berikut:

-9 x (-6) = ...
-8 x (-17) = ... 
 
Dari keempat kegiatan di atas, maka adik-adik sekalian dapat membuat suatu kesimpulan sebagai berikut:
1.  Hasil kali bilangan positif dengan bilangan positif, hasilnya ....
2.  Hasil kali bilangan positif dengan bilangan negatif, hasilnya ....
3.  Hasil kali bilangan negatif dengan bilangan positif, hasilnya ....
4.  Hasil kali bilangan negatif dengan bilangan negatif, hasilnya ....

Titik-titik pada kesimpulan tersebut diisi hanya dengan 2 pilihan jawaban, yakni positif atau negatif.

Demikianlah postingan tentang "Membuktikan Hasil Kali Bilangan Negatif-Positif secara Sederhana" ini, semoga bermanfaat.

Sabtu, 11 Februari 2017

Welcome Back with Guru Math Offline

Welcome Back with Guru Math Offline

Our site address was changed become https://guru-math-offline.blogspot.co.id
This changes by blogger policy.

So,,, you can't find files or our articles before. As GM of Guru Math Offline: "I'm so sorry for this ....."