BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR (SD) ADA PERMAINAN ATAU GAME MATEMATIKA YANG DAPAT DITERAPKAN UNTUK KELAS 3-5 AGAR PELAJARAN MATEMATIKA TIDAK MEMBOSANKAN. LIHAT GAMENYA DI MATH GAMES

Selasa, 07 Maret 2017

Lima Kekuatan Guru dalam Mengajar

lima kekuatan guru dalam mengajar
Lima Kekuatan Guru dalam Mengajar - Tiap guru pasti berkeinginan untuk dapat melaksanakan tugasnya (mengajar) dengan sebaik-baiknya. Guna mencapai tujuan yang diinginkan tersebut diperlukan tenaga, energi, dan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, khususnya siswa (anak didik). Guru yang baik dan terampil memiliki sifat-sifat serta kemampuan mempengaruhi, dan dapat memanfaatkannya dengan memadukan dengan strategi pembelajaran. Seorang guru dapat dikatakan mempunyai kekuatan kalau kedudukannya sebagai pengajar dapat mengajar secara dinamis, mampu mengajar dengan rasa kasih sayang, dan penuh kesabaran. Jika seorang guru dapat melaksanakan yang demikian pasti mereka dapat mempengaruhi anak didiknya, karena guru adalah salah satu faktor penentu masa depan bagi anak didiknya. 

Seorang guru dapat dikatakan mempunyai kekuatan kalau kedudukannya sebagai pengajar dapat mengajar secara dinamis, mampu mengajar dengan rasa kasih sayang, dan penuh kesabaran (Ramli, 2011). Menurut salah seorang praktisi pendidikan, Sigit Setiawan, S.S, M.Pd dalam viva.co.id, ada lima kekuatan yang dapat ditiru untuk memaksimalkan kreativitas belajar mengajar di kelas.

Pertama: Kekuatan Paksaan
Kekuatan yang pertama, yakni kekuatan paksaan digunakan untuk memberlakukan hukuman pada siswa. Hukuman yang diberikan tentunya adalah hukuman yang masih bersifat mendidik. Jika siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru, maka kekuatan paksaan inipun dapat diberlakukan agar siswa senantiasa memperhatikan tugas-tugas sekolahnya.

Kedua: Kekuatan Legitimasi (Formal)
Kekuatan legitimasi atau formal yang terlihat dari kartu identitas dan seragam yang dikenakan guru. Kekuatan inilah yang membedakan antara guru dengan siswanya, sehingga jika guru memberikan perintah kepada siswa, mereka tahu bahwa yang memberikan perintah itu adalah gurunya. Bahkan dengan kekuatan ini pula, meskipun seorang siswa tidak mengenali kita, mereka dapat mengetahui bahwa kita adalah seorang guru dengan melihat seragam dan kartu identitas kita.

Ketiga: Kekuatan Referent
Kekuatan selanjutnya adalah referent atau menguatkan hubungan baik. Kekuatan ini, menurut penelitian yang dilakukan Sigit, bisa diberlakukan untuk kelas 7-12. Hubungan baik ini memang sangat perlu antara siswa dengan gurunya. Seorang guru harus pandai dalam mengambil simpatik dari peserta didiknya agar mereka merasa senang, dengan perasaan senang terhadap cara mengajar gurunya itu diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran tersebut.

Keempat: Kekuatan Expert
Kekuatan expert atau kekuatan ahli, ini merupakan kekuatan yang terbukti dari pengalaman. Seorang guru harus memiliki pengalaman-pengalaman yang telah terbukti untuk disampaikan kepada peserta didiknya sehingga mereka tidak ragu dalam mengikuti arahan gurunya. Misalnya saja, seorang guru menyampaikan cara mengingat rumus dalam pelajaran matematika, yakni dengan sering-sering menggunakan rumus tersebut dalam latihan soal yang menggunakan rumus tersebut. Guru tersebut haruslah menegaskan bahwa ia telah menggunakan cara tersebut untuk mengingat rumus-rumus dalam pelajaran matematika.

Kelima: Kekuatan Reward
Kekuatan yang terakhir adalah kemampuan reward atau memberikan hadiah.Kekuatan ini juga sangat diperlukan sebagai bentuk penghargaan atas keberhasilan dari kerja keras siswa dalam belajar. Reward atau pemberian hadiah ini tidaklah serta merta berupa barang, tetapi dapat pula berupa bonus nilai tambahan atau yang lebih sederhana berupa pujian. Pujian juga tidak hanya diberikan kepada mereka yang berhasil menjawab suatu soal dengan tepat, yang belum tepat sekalipun semestinya juga diberikan pujian. Misalnya saja seorang siswa mengerjakan soal matematika di papan tulis, langkah-langkahnya sudah benar tetapi hasil akhirnya salah. Jika melihat hal seperti ini, guru matematikanya seharusnya memberikan pujian kepada siswa tersebut karena telah mampu mengerjakan dengan langkah-langkah yang benar meskipun hasil akhirnya salah. Hal ini perlu dilakukan agar siswa tersebut merasa senang dan diharapkan lebih termotivasi lagi untuk belajar.

Demikianlah artikel tentang "Lima Kekuatan Guru dalam Mengajar" ini. Semoga bermanfaat bagi para pembaca sekalian, khususnya bagi para guru (pendidik).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar